Entri Populer

Rabu, 16 April 2014

cerpen kehidupan




      
 Tak ku sangka ......

    Hidup ku tak beraturan , Ayah Ku lenyap di dunia perantauan.Ibu ku seorang wanita karir yang awam.Tetapi cukup terknal di kota tempat kami tinggal.Entahlah ayah ku masih hidup atau kemana.Ibu sudah berusaha untuk menelpon bahkan sudah mencari informasi tentang titik hidup ayah ku.Namun hasilnya nothing.Sudah biasa Aku dan ibu  tinggal bersama, namun hidup ku, masih di balut dengan rasa semengat karena ada Rio , sahabat yang 3 Tahun lalu menjadi kekasihku.Dia adalah laki – laki tegar dan tampan .kami bertemu ketika kami mengenyam pendidikan menengah atas , kami sudah mengetahui seluk beluk kami, dan tidak ada rahasia  di antara kami.Namun, apa daya  kami terpisah ,samudra menjadi perantara kami.Ya Rio berada pada  golongan atas , dia bisa mengenyam pendidikan overseas .Ya, princeton university  Rio di terima universitas yang bertitik pusat di new jersey amerika . sebagai salah satu siswa fakultas teknik mesin.Entahlah apa perasaan ku saat itu ,bahagia karena Rio berhasil, atau sedih untuk melepasnya.Terakhir kali , aku menatapnya di bandara Ngurah Rai.Dia mentap Ku dengan tegar, walau aku tau rasa apa yang menyelimuti relung hatinya.Bibirnya tak bergeming namun  sorotan matanya yang menjadi  penjelas isyarat kita.Tak terasa , tetesan air menggelincir dari mata ku, menggenang di pipi dan mulai menderas.”Hati – hati aku pasti kembali” kesahnya tepat di smping telingaku.Genggaman tangan kami merenggang dan Rio sampai di dalam pintu keberangkatan.Dada ini terasa panas, menatap mata rio yang sumringah meninggalkan bumi asalnya, dan aku sebagai kekasihnya.
    Waktu beberapa menit itu menjadi kisah yang tak akan pernah ku lupakan.Perpisahan itulah yang menjadi pendamping waktu yang berlangsung beberapa sekon lalu.
      Lelah , hidupku tak lengkap lagi seperti setengah bagian tubuh ku di rampas, kepergiannya sangat berat bagiku.”Ibu mana ibu , aku seperti tak memiliki Ibu.Ayah tak tau sekarang di mana” ucap ku sembari menelusuri gang rumah .Setibanya aku di rumah , tak seorang pun ku lihat .Hanya seberkas cahaya yang masuk dari celah ventilasi yang menerangi kamar ku.Segera ku letakkan sepatu sneakers ku yang berwarna merah marun.Ku rebahkan tubuh ku, di kasur .ku pejamkan mataku sejenak.Tak terasa air mataku tergelincir dari kelopak mata ku dan menetes di bantal.Aku sakit, lelah, penat .”Mengapa takdir hidupku seperti ini.Dosa apa yang telah aku perbuat dulu , sehingga karma yang aku dapat seperti ini.Mana ayah, dan ibu”.Ibu , datang larut malam dan bagun subuh untuk menyiapkan makanan buat aku.Sama sekali tak ku harapkan akan pelayanan  ibu yang begitu peduli dengan ku .lebih dari 5 kali , aku menasihatinya namun dia selelu mempunyai alasan untuk mengelak dan membenarkan pernyataannya. .........................


the rest in progress ..........................