Tak ku sangka ......
Hidup ku tak beraturan , Ayah Ku lenyap di
dunia perantauan.Ibu ku seorang wanita karir yang awam.Tetapi cukup terknal di
kota tempat kami tinggal.Entahlah ayah ku masih hidup atau kemana.Ibu sudah
berusaha untuk menelpon bahkan sudah mencari informasi tentang titik hidup ayah
ku.Namun hasilnya nothing.Sudah biasa
Aku dan ibu tinggal bersama, namun hidup ku, masih di balut dengan
rasa semengat karena ada Rio ,
sahabat yang 3 Tahun lalu menjadi kekasihku.Dia adalah laki – laki tegar dan
tampan .kami bertemu ketika kami mengenyam pendidikan menengah atas , kami
sudah mengetahui seluk
beluk kami, dan
tidak ada rahasia di antara kami.Namun, apa daya kami terpisah ,samudra menjadi perantara kami.Ya Rio berada pada golongan atas , dia bisa mengenyam pendidikan overseas .Ya, princeton university Rio di
terima universitas yang bertitik pusat di new jersey amerika . sebagai salah satu siswa
fakultas teknik mesin.Entahlah apa perasaan ku saat itu ,bahagia karena Rio
berhasil, atau sedih untuk melepasnya.Terakhir kali , aku menatapnya di bandara
Ngurah Rai.Dia mentap Ku dengan tegar, walau aku tau rasa apa yang menyelimuti
relung hatinya.Bibirnya tak bergeming namun
sorotan matanya yang menjadi
penjelas isyarat kita.Tak terasa , tetesan air menggelincir dari mata
ku, menggenang di pipi dan mulai menderas.”Hati – hati aku pasti kembali”
kesahnya tepat di smping telingaku.Genggaman tangan kami merenggang dan Rio
sampai di dalam pintu keberangkatan.Dada ini terasa panas, menatap mata rio
yang sumringah meninggalkan bumi asalnya, dan aku sebagai kekasihnya.
Waktu
beberapa menit itu menjadi kisah yang tak akan pernah ku lupakan.Perpisahan
itulah yang menjadi pendamping waktu yang berlangsung beberapa sekon lalu.
Lelah , hidupku tak
lengkap lagi seperti setengah bagian tubuh ku di rampas, kepergiannya sangat
berat bagiku.”Ibu mana ibu , aku seperti tak memiliki Ibu.Ayah tak tau sekarang
di mana” ucap ku sembari
menelusuri gang rumah .Setibanya aku di rumah , tak
seorang pun ku lihat .Hanya
seberkas cahaya yang masuk dari celah ventilasi yang menerangi kamar ku.Segera
ku letakkan sepatu sneakers ku yang
berwarna merah marun.Ku rebahkan tubuh ku, di kasur .ku pejamkan mataku
sejenak.Tak terasa air mataku tergelincir dari kelopak mata ku dan menetes di
bantal.Aku sakit, lelah, penat .”Mengapa takdir hidupku seperti ini.Dosa apa
yang telah aku perbuat dulu , sehingga karma
yang aku dapat seperti ini.Mana ayah, dan ibu”.Ibu ,
datang larut malam dan bagun subuh untuk menyiapkan makanan buat aku.Sama sekali tak ku harapkan akan pelayanan
ibu yang begitu peduli dengan ku .lebih dari 5 kali , aku menasihatinya
namun dia selelu mempunyai alasan untuk mengelak dan membenarkan pernyataannya. .........................
the rest in progress ..........................